Krisis Air, Warga Jember Terancam Gagal Panen

Tanah menggersang, Sumur mengering, Lahan pertanian mulai tandus Warga Jember kembali dilanda bencana kekeringan ketika memasuki musim kemarau,  khususnya mereka yang tinggal di kecamatan Pakusari, Arjasa, Sumberjambe, Jelbuk, Patrang, dan Rambipuji. Nampaknya belum usai masa pandemik, bencana kekeringan ini semakin membuat mereka harus berjuang hidup semakin keras. Mereka sempat berinisiatif untuk membuat tandon air untuk menampung air, namun nyatanya tandon tersebut tidak dapat difungsikan secara maksimal karena sumur bor tak memiliki cukup pasokan air sehingga pipa tidak teralirkan air. Saat ini, warga mencoba bertahan hidup dengan air sumur bor di masjid setempat. Namun karena keterbatasannya, maka mereka pun dijatah 1 jerigen (sekitar 10-15 liter) untuk 1 kepala keluarga. Jumlah air ini sama dengan ¾ galon air mineral yang biasa kita minum, tapi kali ini mereka harus gunakan untuk makan, mandi, minum, bertani, dan kebutuhan lainnya. thomas chaniago, inginkah kamu bersyukur kamu masih bisa menikmati air yang melimpah di saat saudara-saudaramu sedang krisis air bersih. Untuk itu, kami bermaksud mengadakan 10 mobil tangki air yang akan beredar setiap harinya ke semua daerah terdampak untuk meringankan beban mereka Mari ikut alirkan air kebaikan, bantu mereka bertahan hidup di tengah musim kemarau panjang Berbagi Air Kebaikan Jabat Erat,   Yayasan Dana Sosial Al-Falah Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan hubungi kami dengan melalui kontak center kami di: https://kitabisa.com/help   Suka dengan konten ini? Tambahkan e-mail kami ke kontak anda dan pindahkan e-mail ini ke primary inbox anda!  Email ini dimoderasi oleh kitabisa | Download Aplikasi untuk iOS dan Android | Donasi Rutin | Mulai Campaign | Berhenti Langganan