| Bayangkan sebuah bak mandi yang bocor. Anda bekerja keras menambahkan air, padahal airnya selalu keluar lagi lewat lubang. Setiap hari…selalu seperti itu. Konyol kan? Mana ada orang sebodoh itu ngisi air di bak mandi yang bocor tiap hari? Kenapa nggak ditutup bocornya? Tapi bagaimana kalau kata-katanya diganti: Bak mandi itu website anda dan air itu pengunjungnya. Cerita tadi jadi tidak konyol lagi, justru banyak yang melakukan kesalahan ini. *** Ketika mempromosikan konten, ada banyak orang yang datang. Setelah itu, apa? Mereka pergi begitu saja tanpa melakukan apapun. Ketika anda membuat konten baru lagi, prosesnya mengulang total dari awal. Tanpa perkembangan. Lihat grafik ini: Warna hijau tidak menambal lubang. Ketika promosi selesai, websitenya kembali mendapatkan 0 pengunjung. Setiap kali mempromosikan konten baru, mereka mulai dari 0 lagi. Warna ungu, website yang sudah ditambal. Ketika promosi selesai, ada pengunjung yang 'ditampung'. Setiap kali mempromosikan konten baru, angkanya jadi kumulatif. Yang tertampung + yang baru. *** Yang paling umum digunakan, ada 3 penambal lubang: 1. Like di Facebook atau follow di Twitter Ini yang paling mudah. Pasang link menuju akun FB atau Twitter di website, kemudian minta mereka untuk like atau follow. Sayangnya, ada 2 kelemahan. Pertama: meskipun sudah like/follow, post baru dari anda belum tentu terlihat oleh mereka. Tingkat interaksi di FB dan Twitter hanya sekitar 1%. Dari 1000 follower/like, yang komentar/like/klik hanya 10 orang. Kedua: mereka (yang like/follow) bukan milik anda. Anggaplah anda punya 10ribu like. Suatu ketika anda ingin menghubungi mereka di luar FB. Tidak akan bisa. Belum lagi kalau tiba-tiba akun anda ditutup, hilang semua. 2. Langganan RSS dengan JetPack atau FeedBurner Setiap kali ada konten baru, mereka yang berlangganan akan otomatis mendapatkan email. Untuk beberapa jenis website, pilihan ini lebih mending daripada social media…karena kita mendapatkan alamat email dari yang berlangganan. Tapi masih ada kelemahannya. Kita bergantung dengan RSS. Jadi tiap kali mengirimkan email kepada pelanggan maka kita harus membuat post/konten baru di website. 3. Menggunakan email service provider Dengan menggunakan layanan email service provider (ESP) maka pengunjung bisa mendaftarkan emailnya di website anda. Mirip dengan nomor 2 di atas, bedanya kali ini kita bisa mengirimkan email khusus tanpa perlu menerbitkan konten di website. Contohnya, yang sedang anda baca sekarang ini. Dalam jangka panjang, menggunakan ESP lebih baik daripada 2 pilihan sebelumnya. Karena bukan hanya untuk "menampung" pembaca, tapi juga bisa digunakan untuk tujuan bisnis & pemasaran. *** Pemasaran yang dilakukan dengan media email dengan bantuan ESP diberi nama email marketing. Metode pemasaran online ini merupakan yang paling efektif untuk mengubah pengunjung menjadi kustomer. Ini karena kita bisa langsung menjangkau mereka secara personal melalui email. Apalagi karena jaman sekarang email sangat mudah diakses. Survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2013 menyebutkan aktivitas tertinggi di internet adalah email (95,75%). Mengalahkan social media (61,23%). *** Untuk menambal lubang di website anda menggunakan cara ketiga, lakukan ini: Langkah #1: Daftar di salah satu ESP Ada beberapa penyedia layanan email yang paling baik untuk pemula: 1. MailChimp 2. Aweber 3. GetResponse Aweber dan GetResponse berbayar, meskipun tidak mahal. Sedangkan MailChimp gratis untuk 2000 subscriber pertama. Langkah #2: Baca panduan list building List building adalah upaya mendapatkan email dari orang lain. Mungkin anda sendiri masih ingat sebelumnya pernah memasukkan alamat email di PIM. Seperti itu contohnya. Baca panduan list building di sini. Kemudian segera pasang form pendaftaran email (opt-in) di website anda. Langkah #3: Manfaatkan konten terbaik anda untuk membangun email list "Daftar Newsletter" Itu judul yang paling sering digunakan dalam opt-in form…sekaligus yang paling buruk. Konversinya sangat rendah. Saya yakin anda juga pasti belum pernah mendaftarkan email di website yang menggunakan judul "newsletter". Tips: Jelaskan manfaat yang akan mereka dapatkan ketika mendaftar sebagai umpan. Di PIM, misanya, panduan marketing & tips meningkatkan traffic. "Lalu apa yang mesti saya pakai sebagai umpan?" Tentukan dari konten terbaik yang sudah anda buat. Misalnya konten 'cara melamar kerja', umpannya kira-kira seputar 'tips cepat mendapatkan pekerjaan'. Dengan begitu konversinya jadi berlipat ganda. *** Itulah 3 tugas sederhana anda untuk minggu ini. Tidak sulit. Saya akan tutup sesi ini dengan kutipan: "Saya membangun bisnis senilai jutaan dolar dengan berlandaskan email list. 90% pemasukan saya berasal dari sana. Bahkan sekarang, email list masih menjadi prioritas saya yang nomor satu dalam bisnis--selain aset." -- Michael Hyatt Jangan lewatkan email minggu depan karena merupakan strategi terpenting supaya pemasaran anda efektif dan tidak buang-buang waktu. - Darmawan P.S. Berapa jumlah like/follower/list anda? Tulis angkanya di halaman ini. Sertakan link ke website anda beserta umpannya…siapa tau ada yang tertarik untuk mendaftar! | | | | | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar